Pos oleh :

DTK SV UGM

Sosialisasi Kurikulum Link and Match dengan DUDIKA dan Pembentukan Aliansi Vokasi Informasi Geospasial (AVIG): Wujud Sinergi Program Studi Vokasi di Bidang Informasi Geospasial

Yogyakarta, 29 Oktober 2025 — Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis (SIG) Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (DTK SV UGM) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Kurikulum Link and Match dengan Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja (DUDIKA) pada program studi vokasi bidang informasi geospasial. Acara berlangsung di Indoluxe Hotel Yogyakarta dan dihadiri oleh berbagai perwakilan program studi sejenis terdiri atas pimpinan, dosen, perwakilan dari program studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis dan Teknologi Survei Pemetaan Dasar DTK SV UGM, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta (STPN), Survei Pemetaan dan Informasi Geografis Universitas Pendidikan Indonesia, Teknologi Rekayasa Penginderaan Jauh Universitas Pendidikan Ganesha, serta Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi Universitas Negeri Padang.

Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, memperkuat kolaborasi, dan berbagi praktik baik antarprogram studi dalam penerapan kurikulum berbasis link and match dengan DUDIKA, khususnya di bidang teknologi dan informasi geospasial. Selain itu, forum ini menjadi momentum penting dalam pembentukan Aliansi Vokasi Informasi Geospasial (AVIG) sebagai wadah kolaborasi berkelanjutan antarprogram studi sejenis.

Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si., selaku Ketua Departemen Teknologi Kebumian SV UGM, yang menekankan pentingnya transformasi kurikulum vokasi agar adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan industri geospasial. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa pendidikan vokasi harus terus memperkuat hubungan antara dunia akademik dan dunia kerja melalui kurikulum yang aplikatif, relevan, dan berorientasi pada kompetensi profesional. “Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan lahir sinergi antarlembaga vokasi dalam membangun ekosistem pendidikan geospasial yang unggul dan berdaya saing,” ungkapnya.

Sesi utama kegiatan diisi oleh Dr. R. Ngt. Lina Wahyuni, S.Si., M.Sc., selaku ketua Perkumpulan Ahli Informasi Geospasial Indonesia (PAGI), yang membawakan materi berjudul “Sertifikasi dan Tenaga Profesional Bidang Informasi Geospasial.” Dalam pemaparannya, Dr. R. Ngt. Lina Wahyuni, S.Si., M.Sc. menyoroti pentingnya sertifikasi profesi dalam menjamin kualitas tenaga kerja di bidang geospasial. Beliau juga menegaskan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi vokasi dan industri menjadi kunci dalam mencetak lulusan yang kompeten dan siap kerja. Sesi ini dilanjutkan dengan diskusi interaktif yang membahas penerapan kurikulum link and match di berbagai institusi, tantangan sertifikasi tenaga ahli, serta kebutuhan akan standar kompetensi nasional di bidang informasi geospasial.

Sebagai hasil dari forum diskusi yang dipandu oleh Karen Slamet Hardjo, S.Si., M.Sc., peserta sepakat untuk membentuk Aliansi Vokasi Informasi Geospasial (AVIG) sebagai wadah kerja sama akademik, riset terapan, dan kemitraan strategis dengan DUDIKA. Aliansi ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan komunikasi antarprogram studi vokasi bidang geospasial secara berkelanjutan.

Forum juga menetapkan Tim Formatur AVIG yang terdiri dari:

  1. Karen Slamet Hardjo, S.Si., M.Sc.
  2. I Gede Yudi Wisnawa, S.Pd., M.Sc.
  3. Arif Ismail, S.Si., M.Si.
  4. Dr. Kusmiarto, S.T., M.Sc.
  5. Wikan Jaya Prihantarto, S.Si., M.Sc.

Tim formatur ini bertugas menyusun rancangan organisasi, struktur kepengurusan, dan dasar pembentukan aliansi. Selain itu, forum juga berhasil mengidentifikasi mata kuliah inti sejenis yang menjadi dasar harmonisasi kurikulum antarprogram studi vokasi geospasial, yaitu Kartografi, Penginderaan Jauh, Sistem Informasi Geografis (SIG), Global Navigation Satellite System (GNSS), dan Ilmu Ukur Tanah (IUT).

Kegiatan Sosialisasi Kurikulum Link and Match ini diakhiri dengan penandatanganan kesepakatan awal pembentukan AVIG serta foto bersama seluruh peserta. Hasil dari forum ini diharapkan menjadi landasan penguatan jejaring akademik dan profesional di bidang geospasial, serta mendorong pengembangan kurikulum yang lebih responsif terhadap kebutuhan dunia kerja.

Melalui kolaborasi ini, Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis DTK SV UGM menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran pendidikan vokasi sebagai pilar penting dalam penyediaan sumber daya manusia unggul, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan revolusi industri berbasis informasi geospasial.

Inovasi Pembelajaran Vokasi melalui FGD Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam Penyusunan Bahan Ajar dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

Yogyakarta, 20 Oktober 2025 — Dalam upaya memperkuat relevansi kurikulum pendidikan vokasi terhadap kebutuhan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA), Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis (SIG) Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (DTK SV UGM) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) ke-2 bertajuk “Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam Penyusunan Bahan Ajar dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)”. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Hibah Kurikulum Link and Match yang dilaksanakan di Grand Kangen Hotel Yogyakarta.

Kegiatan FGD ini dihadiri oleh para dosen dan tim pengembang kurikulum. Narasumber utama, Ahmad Fauzi, M.Pd. dari Universitas Muhammadiyah Malang, hadir memberikan materi dan pandangan terkait penerapan teknologi AI untuk mendukung proses perancangan pembelajaran vokasi yang lebih efektif, efisien, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Dalam sambutannya, Ketua Departemen Teknologi Kebumian SV UGM, Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si., menyampaikan bahwa transformasi kurikulum di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 tidak hanya menekankan pada penguasaan teori, tetapi juga pada pengembangan keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan industri. “Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan menjadi langkah strategis untuk mempercepat digitalisasi pembelajaran vokasi. Melalui FGD ini, diharapkan muncul inovasi dalam penyusunan bahan ajar dan RPS yang berorientasi pada kompetensi dan kebutuhan dunia kerja,” ujarnya. Alif Subardono, S.T., M.Eng. selaku Manajer Unit Jaminan Mutu SV UGM memberikan sambutan dalam penyelanggaraan kegiatan ini. Beliau menyampaikan bahwa pentingnya penggunaan teknologi dalam membantu dalam pembuatan kurikulum.

Ahmad Fauzi, M.Pd., dalam paparannya menjelaskan berbagai peluang penerapan AI dalam dunia pendidikan, seperti analisis kebutuhan kompetensi, pengembangan konten pembelajaran adaptif, serta penyusunan metode evaluasi berbasis data. Menurutnya, teknologi AI memiliki potensi besar untuk membantu dosen dalam merancang pembelajaran yang lebih personal, terukur, dan relevan dengan profil lulusan yang diharapkan oleh industri.

Kegiatan FGD ini dirancang dengan format table discussion, memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara narasumber dan peserta. Setelah sesi pemaparan materi, peserta aktif berdiskusi dan bertukar gagasan mengenai strategi implementasi AI dalam pengembangan kurikulum SIG. Diskusi dilanjutkan dengan sesi workshop penyusunan bahan ajar dan RPS berbasis link and match menggunakan teknologi AI, yang menghasilkan sejumlah rancangan awal dokumen pembelajaran berbasis kecerdasan buatan.

Selain menjadi wadah berbagi pengetahuan, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun pemahaman bersama antara akademisi dan praktisi industri mengenai pentingnya integrasi teknologi digital dalam sistem pendidikan vokasi. Hasil FGD diharapkan dapat menjadi dasar dalam penyusunan kurikulum yang lebih responsif, berkelanjutan, dan sesuai dengan kebutuhan kompetensi masa depan.

Ketua Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis DTK SV UGM dalam kesempatan yang sama, menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan wujud nyata komitmen prodi untuk memperkuat kolaborasi antara kampus dan DUDIKA. “Pendidikan vokasi tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi antara akademisi dan industri menjadi kunci utama dalam mencetak lulusan yang siap kerja, kreatif, dan inovatif di tengah perkembangan teknologi yang sangat cepat,” ungkapnya.

Melalui FGD ini, berharap dapat menghasilkan beberapa luaran konkret, di antaranya dokumen notulensi dan laporan kegiatan, draft awal bahan ajar dan RPS berbasis AI, serta dokumentasi kegiatan yang menjadi arsip penting bagi pengembangan kurikulum di lingkungan Sekolah Vokasi UGM.Kegiatan FGD turut dihadiri oleh sejumlah dosen dan tamu undangan, termasuk perwakilan dari pimpinan Sekolah Vokasi, Unit Jaminan Mutu, serta para pengajar dari Departemen Teknologi Kebumian SV UGM. Partisipasi aktif dari berbagai pihak menunjukkan komitmen kuat untuk memperkuat sistem pendidikan vokasi yang inovatif, berdaya saing, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Dengan terselenggaranya FGD ini, diharapkan Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis DTK SV UGM semakin mantap menapaki transformasi digital dalam proses pembelajaran, sekaligus menjadi pelopor dalam penerapan teknologi kecerdasan buatan untuk memperkuat kurikulum berbasis link and match dengan DUDIKA. Inisiatif ini menjadi langkah strategis menuju pendidikan vokasi yang future-oriented, relevan, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global.

Benchmarking Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada ke Universitas Indonesia: Perkuat Pengembangan Kurikulum Berbasis Link and Match

Dalam rangka meningkatkan mutu dan relevansi kurikulum terhadap kebutuhan dunia kerja, Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis (SIG), Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada (DTK SV UGM) melaksanakan kegiatan benchmarking ke Departemen Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia (FMIPA UI) pada 21–22 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk memperkuat penyusunan kurikulum berbasis link and match antara dunia pendidikan dan dunia usaha, industri, serta dunia kerja (DUDIKA).

Tim benchmarking dari Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis DTK SV UGM dipimpin oleh Ketua Departemen Teknologi Kebumian yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis, Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si., didampingi oleh dosen Prodi SIG yaitu Karen Slamet Hardjo, S.Si., M.Sc. dan Dr. Like Indrawati, S.Si., M.Sc. Kegiatan ini disambut langsung oleh Ketua Departemen Geografi FMIPA UI, Dr. Hafid Setiadi, S.Si., M.T., bersama jajaran dosen yaitu Iqbal Putut Ash Sidiq, S.Si., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Sarjana Geografi, Prof. Dr. Dewi Susiloningtyas, S.Si., M.Si., Jarot Mulyo Semedi, S.Si., M.Sc., serta Satria Indratmoko, S.Si., M.Sc.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari kedua pihak. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si menyampaikan bahwa tujuan utama dari kunjungan ini adalah menggali praktik terbaik dalam penyusunan kurikulum yang relevan dan adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan industri. Beliau juga memperkenalkan struktur organisasi, profil lulusan, serta arah pengembangan kurikulum Prodi SIG yang menekankan pada kompetensi sebagai programmer dan analis SIG.

Sementara itu, pihak UI melalui Ketua Program Studi Sarjana Geografi, Iqbal Putut Ash Sidiq, S.Si., M.Sc., menjelaskan struktur kurikulum Program Studi Sarjana Geografi yang terdiri atas 144 SKS dengan 101 SKS mata kuliah wajib dan 44 SKS pilihan. Mahasiswa mulai mengambil mata kuliah pilihan pada semester 5 dan 6, sementara tahun pertama menggunakan sistem paket. Selain itu, UI juga memiliki lima klaster riset, yaitu Dinamika Lanskap Topics, Transformasi Spasial Sosial Ekonomi, Ekologi Politik, Geospasial Sistem dan Regional Intelligence, serta Spasial Modeling.

Dalam paparannya, Satria Indratmoko, S.Si., M.Sc. menekankan bahwa kurikulum Geografi UI dirancang dengan melibatkan pihak industri. Sebagai contoh, kebutuhan tenaga ahli kartografi di perusahaan teknologi dibidang pemetaan menjadi dasar pengembangan mata kuliah baru seperti GeoKomputasi dan Kartografi Interaksi Sosial Digital. Fokus utama dari pembelajaran diarahkan pada kemampuan menerjemahkan informasi spasial ke dalam platform digital seperti webGIS. Selain itu, proses yudisium di Departemen Geografi UI dilaksanakan dua kali dalam satu semester untuk memastikan kelancaran administrasi akademik mahasiswa.

Selama kegiatan berlangsung, tim benchmarking dari UGM juga mendapatkan penjelasan mengenai capaian pembelajaran lulusan (CPL) Prodi Sarjana Geografi UI yang terdiri dari 10 CPL, mencakup aspek universitas, fakultas, dan psikometrik. Pendekatan ini menunjukkan integrasi antara kompetensi akademik, karakter, dan soft skill mahasiswa dalam kerangka kurikulum yang komprehensif.

Usai sesi presentasi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif yang membahas peluang kolaborasi antara kedua institusi, terutama dalam bidang pengembangan riset geospasial, pertukaran dosen, serta program pengajaran berbasis proyek. Tim benchmarking juga berkesempatan meninjau fasilitas laboratorium komputer milik Departemen Geografi FMIPA UI yang digunakan untuk kegiatan praktikum pemetaan, penginderaan jauh, dan sistem informasi geografis.

Dari hasil benchmarking ini, tim dari Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis DTK SV UGM memperoleh sejumlah masukan berharga yang akan menjadi referensi dalam penyusunan kurikulum baru. Beberapa poin penting yang dapat diadopsi antara lain penyesuaian profil lulusan dengan kebutuhan pasar kerja, penguatan mata kuliah berbasis keterampilan praktis dan teknologi terkini, serta pengembangan klaster riset sebagai bentuk fleksibilitas akademik pengganti kelompok bidang keahlian (KBK). Selain itu, peluang kerja sama internasional seperti program 2+2 dengan universitas luar negeri juga menjadi inspirasi untuk meningkatkan daya saing global lulusan.

Kegiatan benchmarking ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat kolaborasi akademik antara Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis UGM dan Program Studi Sarjana Geografi UI, serta menjadi pijakan penting dalam mewujudkan kurikulum yang responsif, aplikatif, dan berorientasi masa depan. Melalui sinergi antara dunia akademik dan industri, Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis DTK SV UGM berkomitmen untuk terus melahirkan lulusan yang kompeten, inovatif, dan siap berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan berbasis geospasial.