Arsip:

perdamaian keadilan dan kelembagaan yang tangguh

Sinergi Akademisi dan Desa dalam Penyusunan Peta Kependudukan Dusun Jetak, Kaliwilut, dan Tegowanu, Kalurahan Kaliagung, Sentolo, Kulon Progo

Sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pengelolaan data kependudukan di tingkat desa, tim pengabdian masyarakat dari Program Sarjana Terapan Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar, Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM, melaksanakan kegiatan pemetaan kependudukan di Dusun Jetak, Kaliwilut, dan Tegowanu, Kalurahan Kaliagung, Sentolo, Kulon Progo. Kegiatan ini dipimpin oleh Muhammad Iqbal Taftazani, S.T., M.Eng., dan memanfaatkan teknologi pemetaan digital untuk mewujudkan data kependudukan yang tertib, akurat, serta mendukung perencanaan berbasis bukti. Langkah ini merupakan kontribusi nyata dalam mendukung SDG 11 tentang Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, khususnya dalam menyediakan data spasial yang mendukung penataan wilayah yang lebih terarah.

Dalam pelaksanaannya, tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa melakukan pengumpulan dan validasi data melalui pendekatan partisipatif dan pemetaan berbasis GIS. Proses ini dilengkapi dengan observasi foto udara serta pelibatan perangkat kalurahan dan masyarakat, sehingga informasi spasial yang dihasilkan memiliki ketelitian tinggi dan mencerminkan kondisi riil di lapangan. Keterlibatan berbagai pihak ini sekaligus mencerminkan prinsip SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, karena mengedepankan kolaborasi antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat.

Kegiatan ini menghasilkan peta kependudukan di tiga padukuhan yaitu Jetak, Kaliwilut, dan Tegowanu. Selain menghasilkan peta kependudukan yang informatif, kegiatan ini turut memperkuat kapasitas perangkat desa dalam pengelolaan data spasial. Perangkat kalurahan dibekali kemampuan untuk memperbarui dan memanfaatkan data secara mandiri dengan perangkat lunak GIS. Upaya peningkatan kapasitas ini sejalan dengan pilar SDGs yang menekankan pentingnya teknologi, inovasi, dan peningkatan kemampuan lokal sebagai fondasi pembangunan yang berkelanjutan.

Pemerintah Kalurahan Kaliagung menyambut baik program ini karena dinilai mendukung terwujudnya tata kelola desa berbasis data yang lebih responsif. Dengan adanya peta kependudukan yang akurat serta peningkatan kompetensi perangkat desa, kegiatan ini tidak hanya membantu pengelolaan administrasi, tetapi juga menjadi pijakan penting dalam perencanaan pembangunan desa ke depan. Sinergi antara perguruan tinggi dan desa ini menjadi contoh nyata implementasi SDG 11 dan SDG 17, yang mendorong pembangunan berkelanjutan melalui kolaborasi dan pemanfaatan teknologi informasi geospasial.

Penyusunan Peta Kependudukan untuk Mendukung Tata Kelola Padukuhan Kalipenten dan Nglotak

Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan data kependudukan, tim dari Sekolah Vokasi UGM melalui Departemen Teknologi Kebumian melaksanakan kegiatan pemetaan kependudukan di Padukuhan Kalipenten dan Nglotak, Kalurahan Kaliagung, Sentolo, Kulon Progo. Program ini berfokus pada penyediaan informasi spasial yang lebih akurat dan tertata guna mendukung administrasi desa serta kebutuhan perencanaan wilayah.

Kegiatan pemetaan dipimpin oleh Ir. Rochmad Muryamto, M.Eng.Sc., sebagai bagian dari implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Dosen dan mahasiswa terlibat langsung bersama perangkat kalurahan dalam proses pengumpulan, verifikasi, dan pengolahan data spasial terkait kondisi kependudukan di dua padukuhan tersebut. Ir. Rochmad menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya menghasilkan peta, tetapi juga menumbuhkan pemahaman akan pentingnya data spasial sebagai dasar penyusunan kebijakan.  Kegiatan ini menghasilkan peta kependudukan di dua padukuhan yaitu Kalipenten dan Nglotak.

Pemerintah Kalurahan Kaliagung menyambut baik kegiatan ini dan mengapresiasi kontribusi Sekolah Vokasi UGM. Mereka menilai bahwa peta kependudukan yang dihasilkan akan membantu dalam pendataan penduduk, penyusunan rencana pembangunan desa, serta pengelolaan wilayah secara lebih efektif dan efisien. Data yang tersusun rapi diharapkan dapat menjadi acuan dalam pelayanan publik maupun pengambilan keputusan.

Kolaborasi ini menjadi contoh sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah desa dalam meningkatkan kapasitas pengelolaan data kependudukan berbasis teknologi. Selain itu, kegiatan ini mendukung tercapainya SDG 11 melalui penyediaan data spasial untuk perencanaan permukiman berkelanjutan, SDG 16 dengan memperkuat tata kelola berbasis data, serta SDG 17 melalui kemitraan yang produktif antara UGM dan Pemerintah Kalurahan Kaliagung.

Pengabdian UGM: Penyusunan Peta Kependudukan untuk Mendukung Pembangunan Desa

Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar, Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi UGM bekerja sama dengan Pemerintah Kalurahan Kaliagung melaksanakan penyusunan peta kependudukan di Padukuhan Ngrandu, Banyunganti Lor, dan Kaligalang, Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, Kulon Progo. Kegiatan ini dipimpin oleh Ir. Erlyna Nour Arrofiqoh, S.T., M.Eng sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung pembangunan desa berbasis data.

Proses pemetaan dilakukan melalui survei lapangan, pengumpulan data spasial dan nonspasial, serta pengolahan menggunakan perangkat pemetaan modern. Peta yang dihasilkan diharapkan membantu pemerintah kalurahan dalam pengelolaan administrasi kependudukan, penataan wilayah, dan penyusunan program pembangunan yang lebih terarah. Kegiatan ini menghasilkan peta kependudukan di tiga padukuhan yaitu Ngrandu, Banyunganti Lor, dan Kaligalang .

Pemerintah Kalurahan Kaliagung turut mengapresiasi kegiatan ini dan menilai bahwa peta tersebut akan memperkuat ketersediaan data yang akurat dan terstruktur. Selain memberi manfaat bagi masyarakat, program ini juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menerapkan secara langsung kompetensi survei dan pemetaan di lapangan.

Kegiatan ini selaras dengan beberapa tujuan SDGs. SDG 11 mendukung terwujudnya permukiman berkelanjutan melalui pemanfaatan data spasial yang tertata. SDG 16 diperkuat melalui penyediaan data kependudukan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai dasar tata kelola desa. Sementara itu, SDG 17 tercermin dalam kemitraan antara UGM dan Pemerintah Kalurahan Kaliagung dalam mendorong pembangunan desa secara berkelanjutan.

Peta Batas Wilayah Padukuhan Kaliagung Dihasilkan melalui Kolaborasi UGM dan Pemerintah Kalurahan

Program Sarjana Terapan Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar, Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), bersama Pemerintah Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, telah menyelesaikan penyusunan peta batas wilayah pedukuhan sebagai tindak lanjut hasil Focus Group Discussion (FGD) penegasan batas beberapa waktu lalu. Kegiatan ini dipimpin oleh Ir. Hanif Ilmawan, S.T., M.Eng., IPP.

Produk geospasial yang dihasilkan berupa delineasi dan penegasan batas padukuhan di kalurahan Kaliagung, Sentolo, Kulon Progo yang sebelumnya telah dibahas dan disepakati secara partisipatif oleh perangkat kalurahan, kepala dusun, dan tokoh masyarakat. Peta batas wilayah ini memberikan gambaran administratif yang lebih akurat, terstruktur, dan siap digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan desa.

Proses penyusunannya melibatkan penggunaan perangkat lunak GIS (Geographic Information System), termasuk pemetaan digital, pengolahan data spasial, serta verifikasi batas menggunakan data lapangan dan citra geografis. Mahasiswa berperan aktif dalam pemetaan lapangan, pengukuran menggunakan alat survei modern, serta digitalisasi peta dengan GIS, sehingga memperkuat integrasi teknologi, pemberdayaan masyarakat, dan pembelajaran langsung.

Pemerintah Kalurahan Kaliagung menyampaikan bahwa peta batas wilayah ini sangat bermanfaat untuk mendukung ketertiban administrasi, penataan ruang, peningkatan pelayanan publik, serta penyusunan program pembangunan yang lebih presisi dan berbasis data.

Inisiatif penyusunan peta batas wilayah ini selaras dengan SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan), SDG 16 (Kelembagaan yang Tangguh), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), mencerminkan sinergi kuat antara pemerintah desa dan perguruan tinggi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.