Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (DTK SV UGM), mengukir langkah penting dalam pengembangan teknologi geospasial dengan meluncurkan produk inovatif bernama “PRESISI” (Perangkat RTK Dalam Negeri Akurasi Tinggi Sebagai Upaya Percepatan Pemetaan Desa Secara Mandiri). Acara launching produk ini diselenggarakan di Ruang 204 TILC Sekolah Vokasi UGM, dengan dihadiri oleh akademisi, perwakilan industri dan desa, menunjukkan kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pengembangan desa yang berbasis teknologi.
Penetapan dan penegasan batas desa adalah proses penting yang diperlukan untuk menghindari konflik wilayah dan memberikan kepastian hukum bagi masyarakat desa. Selama ini, proses ini sering kali terkendala oleh keterbatasan sumber daya teknologi dan keahlian di tingkat desa, sehingga banyak desa yang belum memiliki batas wilayah yang jelas dan terverifikasi sesuai aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Sebagai respons terhadap kebutuhan tersebut, DTK SV UGM melalui Program Dana Padanan 2024 meluncurkan aplikasi Real-Time Kinematic (RTK) dengan nama “PRESISI” dengan perangkat GNSS buatan TechnoGIS Indonesia dengan tipe TGS GNSS EQ01. Aplikasi ini dikembangkan khusus untuk mendukung pemetaan batas desa dengan akurasi tinggi, memudahkan desa-desa di Indonesia untuk melakukan penetapan dan penegasan batas wilayah sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Penggunaan teknologi “PRESISI” diharapkan dapat memfasilitasi proses penetapan batas desa yang lebih cepat dan efektif, sehingga membantu pemerintah desa memenuhi aturan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 45 Tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa. Aplikasi ini juga dirancang agar mudah dioperasikan oleh aparat desa, sehingga desa dapat melakukan pemetaan wilayah secara mandiri tanpa ketergantungan pada pihak eksternal.
Pengembangan “PRESISI” bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam mempercepat penetapan dan penegasan batas desa secara mandiri. Dengan menggunakan perangkat ini, desa dapat memperoleh data spasial yang akurat sesuai standar yang ditetapkan oleh pemerintah, serta menghasilkan koordinat patok batas desa yang valid dan terverifikasi. Keunggulan utama perangkat “PRESISI” terletak pada kemampuannya untuk memberikan data spasial dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi, hingga pada tingkat sentimeter. Akurasi ini sangat penting dalam proses penetapan dan penegasan batas desa.
Pengembangan produk “PRESISI” melibatkan kolaborasi yang erat antara akademisi dari Sekolah Vokasi UGM dan mitra industri, TechnoGIS Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi geospasial. Kolaborasi ini memungkinkan teknologi yang dikembangkan dapat diimplementasikan dengan standar teknis yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Dukungan industri melalui TechnoGIS Indonesia juga memastikan bahwa perangkat ini dapat diproduksi secara efisien dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna di lapangan.
Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng., Dekan Sekolah Vokasi UGM, dalam sambutannya menyampaikan bahwa inovasi seperti “PRESISI” merupakan bentuk nyata kontribusi UGM dalam membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat, khususnya dalam hal pemetaan batas desa. Beliau juga berharap agar perangkat ini dapat dimanfaatkan secara luas oleh desa-desa di seluruh Indonesia untuk mendukung program pemerintah dalam memperjelas batas wilayah yang sah dan terverifikasi.
Sementara itu, Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si., Ketua Departemen Teknologi Kebumian SV UGM, memberikan apresiasi atas keberhasilan tim dalam mengembangkan produk “PRESISI”. Menurutnya, pengembangan perangkat ini merupakan bagian dari Program Dana Padanan 2024, yang bertujuan untuk mempercepat inovasi teknologi lokal di bidang geospasial.
Dr. Like Indrawati, S.Si., M.Sc., Ketua Pengusul Program Dana Padanan “PRESISI” 2024, menjelaskan bahwa kerja sama lintas disiplin ilmu dan institusi sangat penting dalam pengembangan perangkat ini. Ia berharap perangkat ini dapat diadopsi oleh banyak desa di seluruh Indonesia, membantu mereka dalam mempercepat proses pemetaan yang akurat dan efisien.
Tidak kalah penting, Ir. Sarono, S.Si., M.Eng., CEO TechnoGIS Indonesia, menambahkan bahwa kerja sama antara akademisi dan industri, seperti yang dilakukan dalam pengembangan “PRESISI”, merupakan langkah strategis untuk memajukan teknologi pemetaan di Indonesia. TechnoGIS Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan teknologi geospasial yang relevan dengan kebutuhan lokal dengan memanfaatkan teknologi yang dikembangkan dalam negeri. Indonesia bisa lebih mandiri dan tidak bergantung pada teknologi impor, sekaligus memastikan bahwa produk ini lebih terjangkau oleh pemerintah desa.
Dengan diluncurkannya produk “PRESISI”, diharapkan desa-desa di seluruh Indonesia dapat lebih mandiri dalam menetapkan batas wilayah mereka. Produk ini memberikan akses yang lebih mudah dan terjangkau untuk mendapatkan data spasial yang akurat, serta meminimalkan kesalahan dalam penetapan batas yang berpotensi menimbulkan konflik antarwilayah. Dengan perangkat yang terjangkau ini, desa tidak perlu lagi bergantung pada jasa pihak ketiga yang sering kali mahal dan memakan waktu.
Dalam jangka panjang, penggunaan teknologi “PRESISI” tidak hanya akan membantu dalam penetapan dan penegasan batas desa, tetapi juga dalam mendukung perencanaan pembangunan desa yang lebih baik. Data spasial yang dihasilkan dari perangkat ini dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan tata ruang, pengelolaan sumber daya, dan mitigasi bencana. Pengelolaan wilayah yang lebih baik akan berkontribusi langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama yang berkaitan dengan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Peluncuran produk “PRESISI” menjadi langkah penting dalam upaya mendukung desa-desa di Indonesia untuk memperjelas dan menegaskan batas wilayah sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dengan teknologi ini, diharapkan desa-desa dapat lebih mandiri dalam melakukan pemetaan dan mempercepat pembangunan berbasis data spasial yang akurat.
Sekolah Vokasi UGM dan TechnoGIS Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong inovasi teknologi yang dapat mendukung pembangunan desa dan pengelolaan wilayah secara berkelanjutan, serta memastikan bahwa setiap desa memiliki akses terhadap teknologi yang mendukung pengambilan keputusan yang tepat dan berbasis data.