Yogyakarta, 7 November 2024 — Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (DTK SV UGM) menerima kunjungan dari SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta pada hari Kamis, 7 November 2024. Kunjungan ini diselenggarakan di ruang 225 Gedung Iso Reksohardiprodjo, SV UGM, dan disambut hangat oleh dosen, staf, serta mahasiswa DTK SV UGM. Acara tersebut bertujuan untuk memperkenalkan siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Yusup mengenai profil program studi yang ada di DTK SV UGM serta memperluas wawasan mereka tentang dunia pendidikan tinggi di UGM dan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) adalah program pembelajaran di sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa agar berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Program ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Acara dimulai pada pukul 11.00 WIB dengan pembukaan yang dipandu oleh Moderator oleh Dr. Like Indrawati, S.Si., M.Sc. selaku Dosen Departemen Teknologi Kebumian. Suasana penuh antusiasme mulai terasa saat seluruh peserta, baik siswa-siswi maupun guru-guru pendamping dari SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta, berkumpul di ruang 225. Dalam sambutan pembukaan, Bapak Unggul Prasetya, yang hadir sebagai perwakilan dari SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta, mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh UGM untuk menyelenggarakan kunjungan ini. Beliau menekankan pentingnya kunjungan edukatif seperti ini sebagai upaya memperkenalkan siswa kepada berbagai pilihan program studi di perguruan tinggi. Bapak Unggul berharap agar siswa-siswinya bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar lebih banyak tentang ilmu kebumian dan prospek karier di masa depan.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sambutan dan pemaparan materi oleh Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Sc., selaku Ketua Departemen Teknologi Kebumian SV UGM. Dalam paparannya, Dr. Taufik menjelaskan secara rinci mengenai profil departemen, program studi yang ditawarkan, fasilitas pendukung di UGM, khususnya di DTK SV UGM. Program studi di DTK SV UGM seperti Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis dan Teknologi Survei Pemetaan Dasar diperkenalkan dengan penjelasan mengenai kurikulum yang up-to-date serta relevansi ilmu-ilmu tersebut terhadap tantangan dunia kerja di masa depan. Tidak hanya itu, beliau juga menyampaikan mengenai prospek karier yang menjanjikan bagi para lulusan DTK SV UGM, baik di industri, pemerintahan, maupun sektor akademis.
Selama presentasi berlangsung, para siswa terlihat sangat antusias. Mereka mendengarkan dengan saksama penjelasan dari Dr. Taufik, terutama ketika beliau memberikan contoh-contoh aplikasi ilmu kebumian dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam mitigasi bencana alam dan pengelolaan sumber daya alam. Antusiasme ini berlanjut ketika sesi tanya jawab dibuka. Banyak siswa mengajukan pertanyaan seputar materi yang disampaikan, mulai dari peluang kerja. Sebagai apresiasi atas partisipasi mereka, empat bingkisan telah disediakan untuk siswa yang aktif bertanya.
Setelah sesi tanya jawab selesai, acara dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dari pihak DTK SV UGM ke SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta dan sebaliknya sebagai bentuk apresiasi atas penyambutan yang ramah dan kesempatan untuk mendapatkan wawasan baru. Sebagai penutup, sesi foto bersama dan pemberian simbolis plakar antarkedua instansi pun digelar, di mana seluruh siswa, guru, dosen, serta staf DTK SV UGM ikut berpartisipasi untuk mengabadikan momen tersebut.
Kegiatan kunjungan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta untuk lebih mengenal dunia pendidikan tinggi. Selain itu, kunjungan ini juga menjadi sarana yang baik bagi DTK SV UGM untuk memperkenalkan program studi dan memberikan gambaran nyata mengenai pembelajaran di tingkat perguruan tinggi.
Dengan semangat yang tercipta selama kunjungan ini, diharapkan siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta dapat termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan menjadikan ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk menghadapi tantangan masa depan. Hal tersebut selaras dengan dengan konteks tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya dibidang pendidikan, industri, inovasi dan kerja sama.