Yogyakarta, 14 April 2025 – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Shally Larasati Rahman, mahasiswi Program Studi Sistem Informasi Geografis Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (DTK SV UGM) angkatan 2021 berhasil meraih Juara 2 dalam ajang bergengsi Esri Young Scholars Award (EYSA) Indonesia 2025 yang diselenggarakan oleh Esri Indonesia.
Kompetisi ini merupakan ajang tahunan yang mengapresiasi mahasiswa berprestasi dalam bidang geospasial dengan menekankan pada inovasi, pemanfaatan teknologi Esri, serta relevansi terhadap isu-isu nyata di masyarakat. Pada tahun ini, EYSA 2025 dilaksanakan dalam dua tahap, yakni seleksi internal proyek oleh tim Esri Indonesia dan final round berupa presentasi proyek. Dari seluruh proposal yang masuk, hanya tiga finalis yang terpilih untuk melaju ke babak final yang diselenggarakan di Jakarta pada 10 April 2025
Dalam kompetisi ini, Shally mengusung proyek inovatif berjudul PalmC-Stock, sebuah pendekatan berbasis teknologi deep learning dan citra udara untuk mengestimasi cadangan karbon pada perkebunan kelapa sawit. Gagasan ini lahir dari keprihatinan Shally terhadap isu lingkungan yang kerap dikaitkan dengan keberadaan perkebunan kelapa sawit. Namun, ia melihat peluang untuk menjawab pertanyaan penting: “Seberapa besar sebenarnya cadangan karbon yang tersimpan dalam perkebunan kelapa sawit?”

“Melalui PalmC-Stock, saya ingin menghadirkan perspektif baru yang berbasis data dan teknologi. Jika kita dapat mengukur cadangan karbon secara akurat, maka kita juga dapat lebih bijak dalam mengelola dan memantau keberlanjutan sektor ini,” ungkap Shally.
PalmC-Stock memanfaatkan model Faster R-CNN dari ArcGIS Living Atlas untuk secara otomatis mendeteksi pohon kelapa sawit dari citra udara. Dari hasil deteksi tersebut, dilakukan penghitungan crown projection area sebagai dasar untuk estimasi biomassa dan cadangan karbon. Teknologi ini menawarkan pendekatan yang efisien, cepat, dan berskala besar dibandingkan metode konvensional yang memerlukan pengukuran lapangan secara manual.

Dalam presentasinya di babak final, Shally menjelaskan bagaimana proyek PalmC-Stock dapat menjadi solusi inovatif yang mendukung pengelolaan perkebunan yang lebih berkelanjutan serta pemantauan emisi karbon secara real-time. Proyek ini juga selaras dengan agenda global (SDGs) mengenai penanganan dan mitigasi perubahan iklim, khususnya di sektor agrikultur yang merupakan salah satu kontributor signifikan terhadap emisi gas rumah kaca.
Keberhasilan Shally tidak hanya menunjukkan kompetensi teknis dalam pemanfaatan teknologi ArcGIS, tetapi juga kepekaan sosial dan lingkungan dalam mengembangkan solusi geospasial yang berdampak nyata. Ia berharap PalmC-Stock ke depannya dapat diadopsi lebih luas, tidak hanya sebagai alat monitoring, tetapi juga sebagai dasar pengambilan kebijakan yang berbasis bukti.
Atas pencapaiannya ini, Shally mengaku bersyukur dan berharap dapat terus mengembangkan kapasitasnya dalam bidang geospasial. “Saya sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan dan selalu mendukung atas projek yang saya buat. Semoga PalmC-Stock dapat terus dikembangkan dan memberikan manfaat yang luas untuk lingkungan dan masyarakat,” tutupnya.


Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Sekolah Vokasi UGM mampu bersaing di tingkat nasional dengan membawa solusi inovatif berbasis teknologi. Universitas Gadjah Mada pun terus mendorong mahasiswanya untuk berkontribusi dalam penyelesaian isu-isu strategis nasional melalui pendekatan keilmuan yang adaptif dan kolaboratif.


