Degradasi lingkungan menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi dunia saat ini. Perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan degradasi lahan adalah beberapa contoh masalah lingkungan yang berdampak signifikan pada kehidupan manusia. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), salah satunya adalah SDG ke-15 yang berfokus pada pelestarian ekosistem daratan.
Kalurahan Ngargosari, sebagai salah satu wilayah di Indonesia, memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Namun, pemanfaatan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dapat mengancam kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengelola sumber daya alam secara bijaksana dan berkelanjutan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah Penyusunan basisdata Geopasial di wilayah Kalurahan Ngargosari, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan wilayah dan pengambilan kebijakan.
Program Pengabdian ini dilaksanakan melalui pendekatan geospasial dengan menggunakan data kuantitatif maupun kualitatif. Data primer diperoleh melalui survei lapangan, pengukuran menggunakan GNSS, dan pengolahan citra satelit. Data sekunder diperoleh dari pemerintah desa dan lembaga terkait. Data yang telah terkumpul kemudian diolah menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menghasilkan berbagai jenis peta tematik, seperti peta penggunaan lahan, peta kemiringan lereng, dan peta kerentanan longsor.
Hasil program pengabdian menunjukkan bahwa basisdata geospasial yang telah disusun dapat memberikan informasi yang sangat berguna untuk mendukung pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Basisdata geospasial yang dihasilkan dalam program ini memiliki kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian SDGs ke-15. Beberapa target SDGs ke-15 yang dapat didukung oleh basisdata ini antara lain:
- Mencegah dan membalikkan degradasi lahan: Basisdata dapat digunakan untuk mengidentifikasi area-area yang mengalami degradasi lahan dan merencanakan upaya rehabilitasi.
- Mengelola hutan secara berkelanjutan: Basisdata dapat digunakan untuk memetakan kawasan hutan dan memantau perubahan tutupan hutan.
- Melindungi keanekaragaman hayati: Basisdata dapat digunakan untuk mengidentifikasi area-area yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi dan merencanakan upaya konservasi.
Penyusunan basisdata geospasial di Kalurahan Ngargosari merupakan langkah yang sangat penting untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan. Basisdata ini dapat menjadi alat yang efektif untuk perencanaan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.