Valarie Gracia Putri, mahasiswa Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis (SIG) di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), telah mencatatkan prestasi akademik yang membanggakan dengan menerima Beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) tahun 2023. Program IISMA ini memberikan Valarie kesempatan untuk mengejar studi selama satu semester di La Trobe College, Melbourne, Australia. Kesempatan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam pengembangan akademik dan pribadi Valarie, membuka peluang untuk memperkaya pengetahuannya di bidang multidisiplin, serta memberikan pengalaman lintas budaya yang mendalam.
Selama satu semester di La Trobe College, Valarie mengambil empat mata kuliah yang memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan intelektualnya. Mata kuliah tersebut mencakup Data Analytics, Programming, Sustainability, dan Economics and Public Policy. “Kesempatan ini memungkinkan saya untuk mengeksplorasi berbagai perspektif baru dan bekerja dalam proyek-proyek nyata, terutama yang terkait dengan analisis kebijakan berkelanjutan,” jelas Valarie. Setiap mata kuliah yang diambilnya memberikan wawasan yang sangat berharga, terutama dalam pengambilan keputusan berbasis data, pemecahan masalah, serta pengetahuan tentang bagaimana kebijakan publik dapat berdampak pada keberlanjutan lingkungan.
Selain pengalaman akademik di kelas, Valarie juga mendapatkan peluang untuk berkolaborasi dengan mahasiswa dari berbagai negara. “Bekerja bersama mereka dalam proyek kelompok mengajarkan saya cara memecahkan masalah dari sudut pandang yang berbeda,” tambahnya. Pengalaman ini sangat memperkaya pemahamannya mengenai cara kerja global dan pentingnya kolaborasi internasional dalam mencari solusi untuk tantangan global.
Di luar perkuliahan, Valarie tak hanya fokus pada kegiatan akademik. Ia juga aktif dalam memperluas pemahaman budaya dan sosialnya dengan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan sosial. Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi Valarie adalah keterlibatannya sebagai relawan di Melbourne Marathon. “Ini memberi saya kesempatan untuk terlibat langsung dalam komunitas lokal, sekaligus memperluas jaringan pertemanan,” ungkapnya.
Tidak berhenti di situ, Valarie juga berupaya memperkenalkan budaya Indonesia kepada teman-teman internasionalnya di Australia. Dengan bangga, ia mengenakan batik dalam beberapa acara serta memperkenalkan makanan tradisional Indonesia, seperti nasi goreng dan rendang, kepada teman-temannya. “Saya merasa senang bisa menjadi duta budaya Indonesia selama di Australia, memperkenalkan bagian kecil dari kekayaan budaya kita kepada dunia,” ujar Valarie dengan penuh semangat.
Salah satu sorotan dalam perjalanannya selama di Australia adalah kunjungannya ke Kantor Google di Melbourne. Di sana, Valarie diperkenalkan dengan teknologi mutakhir yang dikembangkan oleh Google, termasuk fitur imersif di Google Maps yang dibangun dengan 3D tiles, foto udara, dan geospatial creator tools. “Pengalaman ini membuka wawasan saya tentang bagaimana teknologi analisis data dapat digunakan untuk mengatasi berbagai tantangan lokal, seperti perencanaan kota dan pengelolaan sumber daya,” jelasnya. Pengetahuan ini, lanjut Valarie, akan sangat berguna ketika ia kembali ke Indonesia dan menerapkan teknologi SIG serta analisis data dalam proyek-proyek di tanah air.
Bagi Valarie, kesempatan menjadi penerima beasiswa IISMA tidak hanya memberikan manfaat akademis, tetapi juga membuka jalan bagi eksplorasi budaya yang lebih luas. “Pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan akademis saya, tetapi juga memungkinkan saya untuk mengenal dan memahami keragaman budaya yang ada di dunia,” katanya. Valarie percaya bahwa interaksi lintas budaya ini penting untuk memperluas pola pikir dan meningkatkan kemampuan adaptasi di dunia global yang semakin terhubung.
Ke depannya, Valarie berharap lebih banyak mahasiswa Indonesia yang bisa mendapatkan kesempatan serupa untuk belajar di luar negeri. Menurutnya, program seperti IISMA memberikan pengalaman yang sangat berharga dalam membentuk pribadi yang lebih matang dan siap menghadapi tantangan global. “Belajar di luar negeri bukan hanya tentang menimba ilmu di bangku kuliah, tetapi juga tentang bagaimana kita belajar memahami dunia dengan cara yang lebih holistik,” tambahnya.
Pengalaman Valarie selama di Australia menjadi bukti nyata bagaimana program IISMA dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi mahasiswa Indonesia. Dengan ilmu yang telah didapat, Valarie siap menerapkan keterampilan dan pengetahuannya untuk berkontribusi dalam pembangunan Indonesia, terutama dalam bidang Sistem Informasi Geografis dan analisis data yang menjadi keahliannya. Hal tersebut selaras dengan dengan konteks tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya dibidang pendidikan, industri, inovasi dan kerja sama.