Yogyakarta, 20 Oktober 2025 — Dalam upaya memperkuat relevansi kurikulum pendidikan vokasi terhadap kebutuhan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA), Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis (SIG) Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (DTK SV UGM) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) ke-2 bertajuk “Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam Penyusunan Bahan Ajar dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)”. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Hibah Kurikulum Link and Match yang dilaksanakan di Grand Kangen Hotel Yogyakarta.
Kegiatan FGD ini dihadiri oleh para dosen dan tim pengembang kurikulum. Narasumber utama, Ahmad Fauzi, M.Pd. dari Universitas Muhammadiyah Malang, hadir memberikan materi dan pandangan terkait penerapan teknologi AI untuk mendukung proses perancangan pembelajaran vokasi yang lebih efektif, efisien, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Dalam sambutannya, Ketua Departemen Teknologi Kebumian SV UGM, Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si., menyampaikan bahwa transformasi kurikulum di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 tidak hanya menekankan pada penguasaan teori, tetapi juga pada pengembangan keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan industri. “Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan menjadi langkah strategis untuk mempercepat digitalisasi pembelajaran vokasi. Melalui FGD ini, diharapkan muncul inovasi dalam penyusunan bahan ajar dan RPS yang berorientasi pada kompetensi dan kebutuhan dunia kerja,” ujarnya. Alif Subardono, S.T., M.Eng. selaku Manajer Unit Jaminan Mutu SV UGM memberikan sambutan dalam penyelanggaraan kegiatan ini. Beliau menyampaikan bahwa pentingnya penggunaan teknologi dalam membantu dalam pembuatan kurikulum.
Ahmad Fauzi, M.Pd., dalam paparannya menjelaskan berbagai peluang penerapan AI dalam dunia pendidikan, seperti analisis kebutuhan kompetensi, pengembangan konten pembelajaran adaptif, serta penyusunan metode evaluasi berbasis data. Menurutnya, teknologi AI memiliki potensi besar untuk membantu dosen dalam merancang pembelajaran yang lebih personal, terukur, dan relevan dengan profil lulusan yang diharapkan oleh industri.
Kegiatan FGD ini dirancang dengan format table discussion, memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara narasumber dan peserta. Setelah sesi pemaparan materi, peserta aktif berdiskusi dan bertukar gagasan mengenai strategi implementasi AI dalam pengembangan kurikulum SIG. Diskusi dilanjutkan dengan sesi workshop penyusunan bahan ajar dan RPS berbasis link and match menggunakan teknologi AI, yang menghasilkan sejumlah rancangan awal dokumen pembelajaran berbasis kecerdasan buatan.
Selain menjadi wadah berbagi pengetahuan, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun pemahaman bersama antara akademisi dan praktisi industri mengenai pentingnya integrasi teknologi digital dalam sistem pendidikan vokasi. Hasil FGD diharapkan dapat menjadi dasar dalam penyusunan kurikulum yang lebih responsif, berkelanjutan, dan sesuai dengan kebutuhan kompetensi masa depan.
Ketua Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis DTK SV UGM dalam kesempatan yang sama, menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan wujud nyata komitmen prodi untuk memperkuat kolaborasi antara kampus dan DUDIKA. “Pendidikan vokasi tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi antara akademisi dan industri menjadi kunci utama dalam mencetak lulusan yang siap kerja, kreatif, dan inovatif di tengah perkembangan teknologi yang sangat cepat,” ungkapnya.
Melalui FGD ini, berharap dapat menghasilkan beberapa luaran konkret, di antaranya dokumen notulensi dan laporan kegiatan, draft awal bahan ajar dan RPS berbasis AI, serta dokumentasi kegiatan yang menjadi arsip penting bagi pengembangan kurikulum di lingkungan Sekolah Vokasi UGM.Kegiatan FGD turut dihadiri oleh sejumlah dosen dan tamu undangan, termasuk perwakilan dari pimpinan Sekolah Vokasi, Unit Jaminan Mutu, serta para pengajar dari Departemen Teknologi Kebumian SV UGM. Partisipasi aktif dari berbagai pihak menunjukkan komitmen kuat untuk memperkuat sistem pendidikan vokasi yang inovatif, berdaya saing, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Dengan terselenggaranya FGD ini, diharapkan Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis DTK SV UGM semakin mantap menapaki transformasi digital dalam proses pembelajaran, sekaligus menjadi pelopor dalam penerapan teknologi kecerdasan buatan untuk memperkuat kurikulum berbasis link and match dengan DUDIKA. Inisiatif ini menjadi langkah strategis menuju pendidikan vokasi yang future-oriented, relevan, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global.