Yogyakarta – Program Studi Sistem Informasi Geografis (SIG) Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (DTK SV UGM) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Seri 1 bertema “Transformasi Kurikulum Link and Match Berbasis Industri Geospasial 4.0 untuk Menghasilkan Lulusan SIG yang Adaptif dan Profesional”. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 15 September 2025 di Gadjah Mada University Club (UC) dengan dihadiri Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SV UGM, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia SV UGM, Ketua Departemen, serta Ketua Program Studi SV UGM. FGD ini menjadi wadah penting untuk membahas arah transformasi kurikulum yang selaras dengan perkembangan industri geospasial. FGD ini menjadi bagian penting dari upaya transformasi kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) yang selaras dengan kebutuhan dunia industri geospasial. Dengan dukungan narasumber yang kompeten, kegiatan berlangsung secara interaktif dan produktif.
Acara diawali dengan registrasi peserta, dilanjutkan dengan pembukaan oleh pembawa acara dan sambutan dari Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si. selaku Ketua Departemen Teknologi Kebumian SV UGM. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi seluruh unsur akademik untuk memperkuat kurikulum yang tidak hanya relevan secara akademis tetapi juga responsif terhadap perkembangan industri dan dilanjutkan sambutan dari Dr. Benidiktus Tulung Prayoga, S.T., M.T. selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia SV UGM. Karen Slamet Hardjo., S.Si., M.Sc selaku moderator memberikan pengantar mengenai tujuan penyelenggaraan FGD.
Sesi materi dimulai dengan paparan mengenai kebijakan kurikulum Universitas Gadjah Mada oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SV UGM oleh Dr. Leo Indra Wardhana, S.E., M.Sc., CFP., GRCE. Beliau menjelaskan arah kebijakan universitas dalam menyusun kurikulum yang lebih adaptif, responsif, dan sesuai standar. Penyampaian ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai kerangka kebijakan yang menjadi dasar bagi pengembangan kurikulum di setiap program studi. Pemaparan ini diikuti oleh penjelasan lebih mendalam oleh Dr. Drs. Ludfi Djajanto, M.BA. selaku narasumber mengenai panduan kurikulum perguruan tinggi vokasi yang menekankan pentingnya aspek aplikatif dan link and match dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA).
Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, para peserta antusias menyampaikan pandangan dan masukan mengenai tantangan sekaligus peluang transformasi kurikulum. Diskusi ini menyoroti kebutuhan untuk menyesuaikan capaian pembelajaran dengan dinamika industri geospasial 4.0. Selain itu, peserta juga membahas urgensi penguatan kompetensi teknis, soft skills, serta integrasi teknologi terbaru dalam proses pembelajaran. Pertemuan ini menjadi ruang bertukar gagasan yang membangun kesepahaman bersama.
Tujuan utama FGD ini adalah untuk memberikan arahan kebijakan dan panduan strategis dari narasumber terkait transformasi kurikulum berbasis OBE. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menyelaraskan persepsi antara Unit Jaminan Mutu, Ketua Departemen, dan Ketua Program Studi SV UGM mengenai arah pengembangan kurikulum SIG. FGD juga menjadi sarana untuk mengidentifikasi kebutuhan awal transformasi kurikulum SIG yang relevan dengan perkembangan industri geospasial 4.0, sekaligus menyusun kerangka awal penguatan kurikulum berbasis link and match sebagai dasar bagi FGD lanjutan yang akan melibatkan pemangku kepentingan eksternal.
Kegiatan berlangsung dalam beberapa sesi yang dirancang sistematis, mulai dari pemaparan materi, hingga sesi tanya jawab mendalam. Kehadiran narasumber memberikan wawasan yang komprehensif, sementara keterlibatan aktif peserta memperkaya rekomendasi yang dihasilkan. Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama, menandai komitmen kolektif seluruh pihak untuk terus mendorong kualitas kurikulum yang unggul dan kompetitif.
Dengan terselenggaranya FGD ini, diharapkan kurikulum Sistem Informasi Geografis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada semakin relevan, adaptif, dan mampu menjawab tantangan zaman. Kurikulum yang berbasis OBE serta link and match dengan industri diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang unggul, berdaya saing tinggi, serta mampu berkontribusi nyata dalam menghadapi dinamika industri geospasial di era revolusi industri 4.0.
